Thursday, May 11, 2017

Kembang Matahari

Source : Pinterest
Nak, mana kembang matahari pesanan ibuk?
Ga jadi dipetik, buk.
Lho? Kok ga jadi?
Ga tega saya bu
Kan ibu sudah pesan untuk jadi hiasan di ruang tamu.
Justru itu, nanti saya bisa belikan ibu kembang Lily buat di ruang tamu. Tapi kalau kembang matahari, sebaiknya jangan. Lagipula lebih harum Lily.
Lho, memang kenapa kalau kembang matahari?
Karena kembang matahari tidak boleh dipisahkan dengan tanah dan matahari, bu.
Aneh kamu. Musing-musingin diri sendiri.
Lagipula saya juga tidak tega kalau beli/metik kembang matahari.
Sama saja kan seperti bunga mawar?
Bendanya sama. Mudah dipetik, mudah dibuang. Tapi memorinya yang berbeda dan sulit lepas.
Kamu ngomong apa sih?
Hehe. Enggak buk. Cuma ingat kata seseorang.
Apa katanya?
Dia bilang dia benar-benar hidup karena sejarah. Sejarah yang tersimpan dari benda-benda yang diberikan, walau benda-benda itu sempat suatu ketika ia buang.
Hubungannya apa?
Kembang matahari yang saya kasih itu seharusnya juga ia simpan.
Ha?
Ya, kembang matahari yang saya kasih ke dia juga seharusnya disimpan. Ada kasih yang saya titipkan dalam tangkainya dan ada cinta yang saya tempelkan di kelopaknya. Seharusnya tidak boleh ia buang.
Ibuk pusing denger kamu. Minta dibelikan kembang matahari aja ribet. Yasudahlah, kamu janji ganti dengan kembang Lily. Jangan lupa ya.
Iya, buk.